Demi menjaga kesehatan anak, para orangtua biasanya akan memberikan makanan dan minuman yang bergizi. Sesekali mungkin selingan olahraga ringan juga dapat dilakukan.
Selain pola hidup sehat, pemberian vaksin juga disarankan alih-alih memberikan obat dikala anak mengalami sakit. Namun, lebih baik jika Anda berkonsultasi dengan dokter, ya.
Hubungan Kesehatan Anak dengan Pemberian Vaksin
Menjaga kesehatan keluarga sebaiknya dengan menjaga pola hidup yang sehat. Selain pemberian makanan dan minuman bergizi, olahraga juga diperlukan untuk optimalnya stamina tubuh.
Lantas, apakah pemberian vaksin ini tetap dibutuhkan?
Pemberian vaksin ditengarai telah populer sejak lama. Kendati tidak secara langsung menghentikan penyebaran penyakit. Vaksin mampu mencegah ekspansi penyakit menjadi lebih luas
Vaksin JE
Japanese Encephalitis vaksin kabarnya wajib diberikan kepada anak. Utamanya ialah mereka yang tinggal di wilayah endemik virus JE.
Virus JE kerap ditemukan pada babi hingga burung. Penularannya sendiri oleh nyamuk yang semula menggigit hewan-hewan terinfeksi virus tersebut.
Ekspansi penyakit ini banyak ditemukan di Asia Tenggara hingga negara kepulauan Pasifik Barat. Jika parah, orang yang terkena virus ini akan mengalami radang otak.
Penularan virus JE sangat rentan ketika musim hujan datang. Namun, untuk negara-negara dengan empat musim. Penyakit JE kerap muncul di musim gugur dan musim panas.
Meski bukan berlaku sebagai obat, setidaknya pemberian vaksin JE akan mampu meminimalisir penularan.
Informasi penting Terkait Vaksin Anak Japanese Encephalitis?
Bagi mereka yang tinggal di negara yang rentan penyakit JE, harus selalu waspada juga dengan kesehatan anak. Anak-anak cenderung memiliki imunitas lebih rendah ketimbang orang dewasa.
Ada beberapa golongan yang disarankan untuk memperoleh vaksin tersebut. Prioritas utamanya ialah orang yang tinggal maupun berkunjung ke negara endemik virus dengan waktu yang lama.
Ciri penyakit JE ini disebut-sebut sangat mirip dengan flu. Sehingga kerap dianggap sebagai penyakit biasa. Pada kasus yang lebih langka virus JE berpotensi menyebabkan radang otak.
Persentasenya mungkin sekitar 1 dibanding 250. Umumnya akan berlangsung dengan rentang 5 hingga 15 hari sejak pertama terinfeksi.
Gejala Virus JE
Bagi Anda yang ingin mengetahui apa saja ciri orang atau anak yang terkena virus ini ialah;
- Kejang
- Leher terasa kaku
- Demam tinggi
- Merasa linglung
- Tidak dapat berbicara secara jelas
- Tidak dapat mengendalikan gerakan tubuh
- Adanya paralysis atau otot menjadi lemah
Untuk kasus terparah, selain radang otak-penderita juga dapat kehilangan nyawanya. Maka dari itu pemberian vaksin JE dinilai penting. Terlebih di lokasi endemik virus tersebut.
Pelaksanaan Vaksin JE
Menurut IDAI, pelaksanaan imunisasi JE di Indonesia akan dilaksanakan dengan sasaran umur 9 bulan hingga 15 tahun. Jenis vaksin yang digunakan ialah virus hidup yang dilemahkan.
WHO sendiri juga telah merekomendasikan pemberian dosis tunggal vaksin JE untuk area endemis. Untuk perlindungan, pasien dapat diberikan booster 1 hingga 2 tahun setelahnya.
Apa yang Harus Diperhatikan Sebelum Pemberian Vaksin Anak JE?
Sebetulnya tidak ada perhatian khusus sebelum pemberian vaksin ini. Sebab, pasien dapat beraktivitas kembali seperti biasa dan mengikuti arahan dokter jika ada.
Prosedur Vaksin Anak JE dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan oleh fasilitas kesehatan terkait.
Ingat ya, meski bukan obat-pemberian vaksin memang banyak membantu melindungi anak-anak hingga keluarga kita.
Sebagai wujud perlindungan atas kesehatan anak, bisa melalui pemberian vaksin secara berkala. Jika masih ragu hubungi dokter Sehat dan dapatkan informasi terbaik dari dokter ahli.